Rabu, 16 Januari 2013

berkreasi dengan kokoru



Hay guys, lagi - lagi gue mosting tulisan baru nih.
emang lagi ga ada kerjaan ajah, UAS udah kelar. Sebenernya pengen mudik tapi belum bisa because something I must doing on this week alhasil gue kebanyakan main ke kosan temen gue, dan suatu keberuntungan ketika gue bisa main kekosan temen gue yang namanya Nurul, lewat dia gue bisa belajar dikit-dikit tentang keyboard dan gue tersadar bahwa gue punya temen yang multi talented! hal ini bikin gue ngaca betapa ga ada apa-apanya seorang elisa L. oke selain banyak cerita gue juga streaching jari pake keyboardnya dia trus liat-liat hasil goresan tangannya yaitu gambar trus gue liat miniature boneka-boneka jepang gitu pas gue Tanya ini beli dimana, dia bilang ini bikin! WHATTT!? *gue speechless akhirnya nanya-nanya gimana cara bikin tuh boneka, alhasil EUREKA! I got it!

Dia pake kertas bergelombang alias Corrugated paper, gue belinya yang merk kokoru yang diproduksi oleh PT. Indah Kiat Pulp & paper Tbk. Gue ga terlalu sulit mendapatkan kertas ini karena disekitar kampus ane banyak banget stationery store. Ketika masuk ternyata kertas kokoru ini ada dua jenis, satu yang sudah dipotong panjang dan satu lagi yang ukuran A4. alhasil gue menambatkan hati pada jenis pertama #asekk 


ini hasil kerajinan tanganku dengan kertas kokoru :D



Selasa, 15 Januari 2013

Home industri Sukabumi


     Nahh ga hanya Cianjur, jurusan saya singgah juga ke home industry Sukabumi, check it out!
     1. Pandai besi Cibatu
            Tempat observasi yang kami datangi di Sukabumi adalah pabrik golok cibatu yang terletak di Jl. Siliwangi III Gg. H. Syarifudin No.313 Rt 03/0, Cibatu – Cisaat Sukabumi - Jawa Barat, namun jika ingin melihat semua hasil kerajinan goloknya, mereka menyediakan tempat show room tersendiri di Galeri Pusaka Cibatu Jl. Raya Tipar Cibolang No.581 Cisaat - Sukabumi – Jabar. Salah satu kenggulan Produk Cibatu adalah Golok. Golok Cibatu memiliki ciri tersendiri, sisi tampilan, kualitas, penyatuan antara unsur seni dan kekuatan. Diantara sekian banyak pengarajin Golok Cibatu adalah H. Aas As’ari yang dianggap Paling menonjol dan yang paling dipercaya mewarisi kemampuan Empu yang sudah turun temurun, oleh karena itu gerai beliau paling banyak dikunjungi dan paling dicari oleh para penggila golok, pedang dan lain-lain.
            Proses pembuatan golok di awali dengan penempaan baja, Pemolesan serta finishing. Soal bahan mentah golok, Haji Aas selalu memilih besi mentah yang terbaik. Sementara gagang golok, Haji Aas memilih tanduk kerbau. sisa baja hasil pembuatan golok tidak langsung dibiarkan begitu saja namun bisa dijadikan pisau dan sejenisnya oleh sebab itu industry ini pun dikenal juga sebagai pengrajin berbagai jenis pisau untuk olahraga beladiri seperti Samurai, alat-alat pertanian dan pengecoran logam serta senjata termasuk pisau yang digunakan TNI atau polri. Hampir serupa dengan industry lampion semua bahan sisa produksi golok dijual kembali kepengepul.
            Modal untuk kegiatan industri logam ini diperoleh dari modal sendiri juga dibantu dengan cara lain namun modal yang mendominasi berasal dari modal sendiri. industry besi cibatu ini sangat memprioritaskan kualitas barang dan keasliannya oleh karena itu semua barang dikerjakan dengan teliti dan dengan handmade pastinya. Bisnis ini sangat menjanjikan karena kualitas yang ditawarkan yaitu dengan handmade yang saat ini sangat jarang sekali ditemui. Sebab saat ini barang cenderung diproduksi dengan alat canggih.website klik

2. Home industry Mochi Kaswari “ Lampion”
            Pabrik Mochi Lampion yang terletak di JL. Bayangkara Gang Kaswari ini konon merupakan pembuat mochi pertama di Sukabumi. Bahan baku utama untuk membuat mochi Lampion adalah tepung ketan yang diuleni dan dimasak. Setelah itu barulah adonan tersebut dibentuk kotak-kotak dan diisi dengan gerusan kacang tanah manis, lalu dibentuk bulat-bulat dan ditaburi tepung kanji agar tak lengket kalau kita melihat cara pembuatannya, sangat sederhana, diolah secara tradisional dan cukup memerlukan tenaga karyawan banyak sekitar 30 orang karyawan, yang khas dari mochi versi Sukabumi ini dijual dalam wadah-wadah bambu kecil yang dengan isi 10 biji dan menggunakan dus untuk isi 50 biji. Kesemuanya dikerjakan dengan telaten dan rapi, sehingga kualitas tetap terjaga dengan baik.
            Pemilik mochi Lampion ini adalah Wanti K. Wiharsa, yang merupakan generasi ketiga dari produsen Mochi Sukabumi. Awalnya, kakek neneknya mendapatkan resep membuat mochi ini pada zaman penjajahan Jepang. Resep itu lalu dibuat dan diturunkan dari generasi ke generasi Mochi Lampion sekarang ini. Untuk pelayanan yang diberikan konsumen sangat dipuaskan dengan cara mereka melayani, mereka dengan ramah menyambut konsumennya tak lupa mereka menyediakan tester untuk memudahkan konsumen dalam memilih rasa, Bahkan saat ini moci lampion sudah menerima banyak penghargaan, pelayanan dan kualitas barang yang dihasilkan merupakan kunci kesuksesan usaha ini. Prospek makanan imut ini sangat menjanjikan karena mochi merupakan makanan tradisional khas daerah yang seharusnya dilestarikan ditambah rasanya yang enak tak mungkin kehilangan konsumen asalkan kualitas tetap menjadi nomor satu.

home industry Cianjur


    Guys, kali ini gue akan membagikan hasil praktikum gue disemester tiga, tepatnya di Cianjur. i hope this posting is useful for you guys :)
     1. Home industry taucho
      Selain manisan, kota Cianjur juga mendapat julukan kota Tauco dan salah satu tempat pembuatan taucho yang kami kunjungi adalah produksi taucho yang bermerek “Cap meong” yang beralamat di Jln. HOS Cokroaminoto No. 16 Cianjur. Produsen tauco pertama  di Cianjur adalah seorang warga keturunan Cina bernama Tan Ken Yan, yang mencetuskan ide pertama kali membuat tauco di Cianjur dengan merek dagang "Cap Meong" yang berdiri sejak tahun 1880 dan kini diwariskan kepada Ny.Tasma. Bahan utama Tauco adalah kedelai kuning, gula merah, tepung dan bumbu lainnya. Tauco merupakan produk yang diadaptasi dari negeri Cina, setelah biji kedelai kuning direbus, lalu ditambahkan garam dan mikroba alami, kemudian hasilnya tauco akan berwarna cokelat kemerahan.Rasanya gurih asin dan sering ditambahkan ke dalam aneka tumisan dan masakan lainnya.
           Kapasitas produksi produsen tauco ini pun beragam, mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu botol per tahunnya. Dalam proses pemasaran pabrik tauco cap Meong tidak memasang papan nama yang menunjukkan bahwa di sana dijual atau diproduksi tauco. Namun, kebanyakan konsumen yang ingin membeli tauco sudah mengetahui lokasi ini. Jika ada calon pembeli yang bertanya kepada warga Cianjur, warga akan menunjukkan tempat itu. Dalam produksinya salah satu pekerja mengungkapkan bahwa jumlah penjualan mereka menurun semenjak adanya tol cipularang, yang membuat lalu lintas Bandung-Jakarta ataupun Bandung-Bogor tidak melewati Cianjur lagi dan otomatis mengurangi jumlah wisatawan yang berkunjung ke Cianjur. Sebagian besar pengrajin tauco di Kecamatan Cianjur membuka usahanya dengan modal sendiri, hanya sedikit saja yang mendapatkan modal bantuan dari bank mereka lebih memilih meminjam modal kepada kerabat atau saudara. Industri taucho ini masih sangat menjaga kualitas dan keaslian rasa dan mutu secara turun-temurun inilah yang membuat masyarakat mencintai produk mereka dan membuat industry ini masih bertahan sampai sekarang. Prospek bisnis ini sangat menjanjikan karena semakin hari industry yang tradisional seperti ini sudah jarang ditemui.
gambarannya kaya gini guys.

2.  Industri kerajinan rakyat “Lentera Gentur”
         Tempat kedua yang kami kunjungi adalah industry kerajinan yang memproduksi lampion-lampion indah sejak tahun 1965. Enang saepudin sebagai pemilik gallery lampu gentur adalah generasi ke tiga dari bapak mus" in sebagai pencipta keberadaan lampu gentur ini sejak tahun 1965 lalu dan diwariskan oleh anaknya sejak tahun 1994 usaha mandiri pisah dari orang tua, hingga sekarang diwariskan kepada anak perempuan pak Enang sebagai generasi keempat.
      Tempat yang berlokasi di Kampung Gentur Rt 03/ Rw 06 Desa Jambudipa Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat ini memiliki tempat show room atau pemajangan hasil karya hanya ditempat yang tak seberapa yang bergabung dengan tempat tinggal keluarga Alm Pak Enang. Menurut cerita yang saya terima dari perbincangan si pemilik bahwa dahulu sewaktu Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkunjung, beliau pernah berjanji akan memberikan lahan kurang lebih 1000 M2 untuk memperluas lahan show roomnya namun sampai sekarang janji itu belum terlihat implementasinya.
        Dalam memproduksi lampion, bahan-bahan yang dibutuhkan tergolong sedikit yaitu hanya bermodalkan kaca, kuningan dan cat. Proses pengerjaannya dilakukan secara sederhana. Potongan kaca dicat dengan cara disemprot. Setelah itu diberi rangka alumunium dan dipatri.
       Dengan penjualan mencapai 500 unit per bulan.Pada pemasarannya produk lentera ini bisa dijumpai juga dibeberapa kota wisata seperti puncak bogor, jepara, bali, Jakarta. Berdasarkan hasil wawancara produk ini sudah diekspor ke Eropa dan Timur Tengah. untuk pekerja sendiri terdapat Terdapat 21 kelompok perajin Lentera Gentur yang terdiri dari 80 pekerja. selain menjaga kualitas lentera yang baik dan unik industry rakyat lentera gentut juga selalu menjaga kekonsistenan dalam memenuhi pesanan pelanngannya sehingga pelanggan local dan mancanegara puas dan tetap menjadi langganan. Toko ini punya website lho klik
ini foto di TKP 


Jumat, 04 Januari 2013

Transportasi Jakarta ↔ Bandung


Long time no posting guys, nah di jumat pertama di tahun 2013 ini gue mau mosting transportasi yang pernah gue pakai untuk bermobilitas antara Jakarta - Bandung ataupun sebaliknya maklum anak perantauan Bandung. Gue bersyukur banget bisa kuliah di Luar kota karena dengan hal ini gue diharuskan buat merasakan perjalanan luar kota minimal tiap bulannya. Tol yang dilalui Bandung-Jakarta ataupun sebaliknya diantaranya Tol Cikampek, Tol Cipularang, dan Tol Purbaleunyi.
1.      Bus
            Transportasi ini merupakan transportasi favorit gue kalo gue pulang ke Jakarta, kenapa? karena terminal yang di tuju deket sama rumah gue yaitu Terminal Kampung Rambutan, dari terminal ini gue tinggal nge-angkot satu kali buat nyampe rumah. Nah untuk mendapatkan Bus Bandung-Jakarta ini gue mesti datang ke terminal Leuwi Panjang, biasanya gue naik damri dari Terminal ledeng yang deket kampus gue. Damri ini transportasi rakyat banget deh jauh-dekat Cuma bayar Rp. 2.000. yang AC Rp 3.000 padahal rute terminal Ledeng ke Terminal Leuwi Panjang itu cukup jauh lho, namun keadaan Busnya emang kurang bagus sih dia kaya udah tua gitu tapi tetep aja tuh banyak penduduk Bandung yang berbondong bonding nain Bus Damri ini.
            Untuk harga tiket bus bandung – Jakarta ada bermacam macam guys. gue pernah dapet bus yang harga Rp 35.000, Rp 42.000, Rp 45.000, Rp 47.000. harganya sih sekitar segitu tapi gue sering dapet bus yang harga Rp 35.000 kalo gue pulang sore (jam 17.00-keatas) dari Bandung dan harga Rp 45.000 kalo gue berangkat pagi-siang dari bandung. jadi kalo bus yang harga Rp 45.000 ini dia ga lewat Padalarang lagi untuk nyari penumpang, kalau yang harga Rp 35.000 dan biasanya sore ini ngelewatin Padalarang dulu buat nyari tambahan penumpang. Nah kalau naik bus siapkan receh yaa buat dibagiin sama pengemis ataupun pengamen yang datang dan siap-siap juga sama kedatangan emang-emang yang dagang cangcimen (kacang, kuaci,permen) ataupun emang-emang yang dagang produk.

2.      Travel Baraya
Kalau yang ini sering gue pake kalu gue balik ke Bandung alias perjalanan Jakarta-Bandung karena travel ini ontime dan biasanya gue selalu ada yang nganterin ke pool travel ini meskipun jarak dari rumah ke pool ini cukup jauh. pool yang sering gue datengin ini ada di daerah jatiwaringin. Harga travel ini juga gue rasa paling murah dari travel-travel yang lain yang sekarang sudah merajalela keberadaannya, harganya cukup Rp 58.000 dulu sih pernah harganya hanya Rp 50.000 tapi udah naik karena tarif tol yang juga naik. untuk nooking tiket kalian bisa by phone guys Call center untuk Jakarta 0217244999; Bandung 0227531415. tinggal sebutkan untuk keberangkatan hari apa, jam berapa dan tujuannya ke Bandung mana, biasanya sih gue ke Bandung Surapati :D

3.      Kereta Api
Naik kereta api dari bandung- Jakarta adalah my first experience, karena sebelumnya gue belumpernah naik kereta api (sedih ya). nah untuk sampai ke stasiun KA Bandung gue naik angkot st.Hall-Lembang yang warna angkotnya cream gitu ongkosnya Rp 2.500, harta tiketnya sama aja ko kaya bus Rp 45.000 dengan gerbong yang semua penumpangnya duduk, kalau untuk waktu tempuh pakai kereta cukup lama guys tapi I’m so glad because I have a train trip, oiya gue waktu itu turun di stasiun gambir .


it’s my experience trip, how about you guys?? share disini J