Tindakan kecil untuk lingkungan kita yang lebih baik

Global warming atau yang akrab disebut pemanasan global adalah fenomena yang sedang dialami seluruh dunia saat ini. lalu tindakan apa yang bisa saya lakukan untuk mengurangi dampak pemanasan global dan sebagai aksi nyata dalam menghemat energi dan menjaga lingkungan? mungkin yang saya lakukan saat ini tidak terlalu berdampak besar untuk memulihkan bumi seperti dulu atau menahan laju rusaknya LINGKUNGAN yang diakibatkan oleh aktivitas manusia sehari hari. sebagai mahasiswi  yang hidupnya  in the kost (ngekos) tindakan nyata yang dapat saya lakukan adalah:

1.      Bermobilitas dengan berjalan kaki dan atau angkutan umum.

            Lokasi kos-kosan saya berada di sekitaran kampus tepatnya di belakang kampus, dan dengan keadaan seperti ini setiap kali saya ada perkuliahan, kegiatan kampus ataupun pergi ke tempat kosan teman yang sekiranya masih berdomisili di sekitar kampus saya pergi dan bermobilitas dengan kedua kaki saya. kalu dipikir-pikir hal ini sangat menekan pengeluaran saya sebagai anak kos dan secara sadar menyumbang perawatan LINGKUNGAN daripada harus memakai kendaraan setiap kali ingin ke suatu tempat.

            Sebagai anak kos yang tidak dibekali kendaraan pribadi oleh orangtua, saya bepergian ke suatu tempat yang bukan lagi disekitaran kampus dengan menaiki angkutan umum, ternyata banyak manfaat yang bisa diambil ketika saya pergi dengan angkutan umum. pertama saya tidak harus berletih karena mengemudikan kendaraan, kedua saya bisa bertemu banyak orang yang kebetulan satu angkutan, melihat ekspresi atau mimik wajah dan mendengar pembicaraan orang orang tersebut merupakan suatu hiburan bagi saya. ketiga ongkos yang saya berikan sebagai tanda jasa untuk pak supir secara tidak langsung sangat membantu mereka untuk penghidupan dirinya dan keluarganya. keempat dengan menaiki angkutan umum saya ikut berpartisipasi dalam menjaga LINGKUNGAN khususnya penghematan ENERGI, hayo bayangkan jika setiap pribadi kita memakai angkutan umum dan meningggalkan kendaraan kita masing-masing, berapa liter minyak yang bisa dihemat? berapa banyak waktu yang bisa kita hemat daripada harus mengambil barisan antre di PERTAMINA?

Sejauh ini PERTAMINA sudah melakukan yang terbaik bagi para konsumennya dengan menyediakan stok minyak dengan baik dan pelayanannya terhadap konsumen dengan adanya slogan 3S (Senyum, Sapa, Salam) yang menghangatkan pelayanan PERTAMINA pada konsumen serta semangatnya dalam penggalakan “hemat ENERGI”.

2.      Memakai listrik seefektif mungkin

            Saya tidak bisa mengurangi pemakaian listrik namun yang saya bisa lakukan adalah mengefektifkan pemakaian listrik yang artinya saya tidak menggunaakan listrik sekiranya bila tidak diperlukan dan mendistribusikan listrik hanya untuk alat-alat yang sekiranya saya pakai saat itu juga, contohnya saya hanya akan menyalakan dispenser ketika saya membutuhkan air panas untuk minuman, saya mematikan tv apabila saya tidak menonton, memakai air sesuai kebutuhan, mencabut semua kabel dan mematikan lampu  saat saya pergi mudik dan tak lupa memakai lampu hemat ENERGI.

3.      Membuang sampah ke dalam tas

            “Buanglah sampah pada tempatnya” mungkin saya harus menggantinya dengan “buanglah sampah pada tas anda” atau “buanglah sampah pada kantong anda” , mengapa? karena terkadang tempat sampah jarang ditemukan di tempat- tempat strategis akhirnya banyak orang membuang sampah pada kumpulan beberapa sampah yang sebenarnya bukan tempat sampah, mereka membuat sebutan sendiri untuk tempat sampah dan menganggap tempat sampah adalah tempat dimana ada sampah (ikut-ikutan). Tindakan yang bisa saya lakukan saat tidak menemukan tong sampah adalah memasukan sampah yang saya punya kedalam tas dan membuangnya ke tempat sesungguhnya saat bertemu dengan tempat sampah. Mari kita miliki sikap berat hati ketika membuang sampah tidak pada tempatnya. saya sangat setuju dengan kalimat yang saya baca ketika pergi ke Tasikmalaya, kalimatnya ditulis di suatu sekolah bila tak salah isinya “kalau tidak bisa membersihkan, minimal tidak mengotori” menurut saya kalimat ini sangat benar sekali karena ketika kita tidak mampu membersihkan layaknya petugas kebersihan minimal yang harus kita lakukan adalah menjaganya seperti kondisi saat kita temukan pertama.

4.      Mengumpulkan dan menghadiahkan kresek ke warung terdekat

            Anak kos identik dengan warung makan, iya setiap hari saya harus membeli lauk-pauk untuk teman di saat makan bahkan saya pikir semua aktivitas kita pasti mengikut sertakan plastik sebagai wadah untuk membawa suatu barang. karena menumpuknya plastik yang saya dapat setiap kali membeli lauk akhirnya saya berinisiatif untuk mengumpulkannya lebih banyak baru saya berikan ke warung terdekat, ternyata pemilik warung senang karena mereka tidak harus mengeluarkan biaya untuk membeli plastik lagi.

5.      Mengganti tisu dengan sapu tangan

            Kebiasaan ini saya dapat dari orangtua saya, mereka lebih suka memakai sapu tangan untuk menyeka keringat dan akhirnya kebiasaan itu saya ikuti ternyata kebiasaan sepele itu membawa dampak positif karena kita bisa menghemat pengkonsumsian tisu, dengan penghematan tisu penjualan tisu akan menurun otomatis perusahaan tisu akan mengurangi produksinya secara keseluruhan perusahaan akan menghemat pemakaiannya terhadap ENERGI yang biasanya digunakan untuk memproduksi tisu dan saya pun bisa mengurangi sampah yang dihasilkan dari pemakaian tisu.

Mungkin baru hal-hal kecil itu saja yang dapat saya lakukan dalam menghemat energi dan menjaga lingkungan, Namun saya sangat optimis apabila kita melakukan hal-hal positif dan memulainya dari pribadi kita sendiri maka perubahan besar akan terjadi. Menghemat ENERGI dan menjaga LINGKUNGAN adalah suatu tindakan yang saling berkaitan dimana apabila kita menghemat pemakaian ENERGI otomatis kita turutserta dalam menjaga LINGKUNGAN.