Udah dua minggu ini gue ibadah
minggu di tempat yang bukan aliran gue, alias gue pergi ke gereja pentakosta
padahal notabene background gue adalah gereja Lutheran. yaa kalian sudah bisa
menebaknya yaa, alasan gue pergi ke gereja pentakosta ini sih pertamanya untuk
menekan pengeluaran karena gereja ini jaraknya dekat dan tidak memakan ongkos
terlalu banyak (pengeluaran bulan ini lagi melambung kaya bola kasti -_-) . Dan ada beberapa sindiran yang membuat gue merasa terpojokan
karena hal ini, ada seorang teman gue yang nyeletuk “tau nih grejanya
pindah-pindah” dan gue jawab “ya gapapa sih menurut gue yang pentingkan nyembah
Tuhan yang sama”, sebenernya ga puas sih sama jawaban gue itu dan tadi di
ibadah minggu sore hari ini gue sangat terberkati dan firman yang diberitakan
sangat merhema dalam hati gue mengenai penyembahan. Ringkasan ini merupakan hal
yang gue dapet dengan olahan dan intepretasi versi gue. hehe
Saat ini banyak dari kita
misalnya (dari aliran Lutheran) berkata dan menjudge bahwa ibadah yang ramai,
dan full music itu tidak sopan, ataupun sebaliknya (dari aliran pentakosta)
berpendapat bahwa ibadah yang flat, yang lagunya bersumber dari kidung pujian
itu tidak ekspresif. berapa banyak orang yang berpikiran seperti ini? atau
bahkan kita salahsatunya yang berpikir seperti ini? Baca Yohanes 4:9:20-24. Sebetulnya
tidak ada yang salah dalam metode penyembahan dalam tatacara gereja, karena
penyembahan itu tidak terikat pada suatu system ataupun tempat! penyembahan itu
tergantung pada personal relationshipnya dengan Allah.
kematangan penyembahan bisa
dilihat dalam KETAATAN!
penyembahan yang benar ialah
menyembah dalam Roh dan Kebenaran bukan dengan menggunakan bahasa Roh. Tidak
salah memang menggunakan bahasa Roh dalam penyembahan kita namun kita harus
menyadari bahwa tidak semua dianugrahkan bahasa Roh jadi bukan berarti orang
yang tidak memakai bahasa Roh adalah orang yang tidak menyembah dalam Roh dan
kebenaran (itu salah besar Guys!). Alkitab tidak pernah mengkaitkan penyembahan
dalam Roh harus menggunakan bahasa Roh! (Yohanes 6:63, Roma 4:20)
KETAATAN ialah respect pada
perkataan Tuhan didalam setiap gerakgerik kehidupan yang kita jalani, semua
tindakan ketaatan adalah penyembahan. Itulah Penyembahan yang sejati yang
menyembah dalam Roh dan kebenaran. Penyembahan yang baik itu harus berkembang,
penyembahan sebaiknya lahir dari kejujuran hati dan apa adanya bukan sekedar
ekspresi kata dengan pengulangannya (missal “Tuhan Baik, Tuhan baik; Tuhan
dahsyat, Tuhan dahsyat etc)
Tuhan bicara- respect pada
perkataan itu-percaya-kerjakan
Tak cukup mulut yang bernyanyi
Tak cukup mulut yang memuji
melakukan FirmanMu itulah pujian sejati
sepertinya lagu ini cocok sekali
mewakili makna penyembahan sesungguhnya yaa J “Pujian sejati”
that’s it guys
yang gue dapet dari ibadah hari ini semoga dapat mengubah main set kita
mengenai penyembahan yaa :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar